Pemahaman Mengenai Power Supply Komputer, Peran, Mekanisme Operasi, Ragam Tipe Terperinci – Dalam artikel ini, kami akan mengupas secara detail tentang Power Supply Komputer, yang meliputi pemahaman, peran, mekanisme operasional, serta berbagai tipe power supply yang akan dijelaskan secara lengkap dan mudah dipahami. Untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas, mari kita telusuri pembahasan yang kami sajikan dengan saksama.
Pengertian Power Supply Komputer (PSU)
Saat ini, terdapat beragam merek power supply yang diproduksi. Konsumen dapat memilih dari berbagai merek dengan kualitas yang berbeda-beda, sekaligus memiliki opsi garansi. Beberapa power supply dirancang khusus untuk komputer dengan spesifikasi tinggi, sehingga penggunanya terlindungi dari tegangan yang rendah, seperti pada komputer gaming. Untuk itu, power supply yang digunakan harus memiliki daya output yang melebihi 450 watt, dengan minimal penggunaan 600 watt.
Fungsi utama dari power supply adalah mengubah arus AC menjadi DC. Dengan kata lain, power supply ini mengalirkan arus listrik ke perangkat keras komputer dengan menggunakan arus DC sebagai input, yang berbeda dengan arus bolak-balik.
Berbicara tentang cara kerja power supply, ketika tombol power pada komputer ditekan, power supply akan melakukan proses pemeriksaan dan pengujian sebelum memungkinkan sistem untuk menyala atau menghidupkan komputer. Jika pengujian berhasil, power supply akan mengirimkan sinyal khusus kepada mainboard/motherboard yang disebut sebagai “power good.”
Secara umum, terdapat dua jenis power supply pada komputer, yaitu power supply AT dan power supply ATX. Berikut penjelasan lengkap mengenai kedua jenis power supply tersebut.
Power Supply AT merupakan jenis power supply yang sudah ada sejak lama. Pada masa kejayaannya, power supply ini sering digunakan pada komputer dengan prosesor Pentium II dan Pentium III. Meskipun saat ini jarang ditemui, Power Supply AT memiliki beberapa kelebihan.
Power Supply ini memiliki kabel daya yang terhubung langsung ke motherboard dan terbagi menjadi dua konektor, yaitu P8 dan P9. Resiko kesalahan pemasangan saat menggunakan Power Supply AT ini relatif kecil, mengingat proses pemasangan memerlukan tingkat kehati-hatian yang tinggi. Kesalahan yang sering terjadi adalah membalikkan konektor karena terdapat dua konektor yang perlu disambungkan. Untuk pemasangan yang benar, perhatikan kabel daya berwarna hitam pada setiap konektor. Pasanglah dengan tepat di tengah-tengah sambungan untuk menghindari korsleting. Untuk mematikan Power Supply AT, Anda perlu menekan tombol power secara langsung, karena jenis ini terhubung langsung dengan casing komputer.
Sementara itu, Power Supply ATX memiliki tampilan yang lebih sederhana daripada pendahulunya. Untuk jenis Power Supply ini, kabel konektor dan motherboard telah digabungkan menjadi satu dengan total 20 pin. Oleh karena itu, Power Supply ini juga dikenal sebagai Power Supply ATX 20 pin.
Pemasangan Power Supply ATX sangat mudah dilakukan. Hal yang perlu diperhatikan saat memasangnya adalah memastikan pemasangan yang tepat, karena kesalahan dapat menyebabkan kerusakan pada port atau konektor.
Kelebihan Power Supply ATX dibandingkan dengan AT terletak pada tombol power. Jika Anda menggunakan Power Supply ATX 20 pin, telah dilengkapi dengan fitur auto shutdown yang berfungsi mematikan power supply ketika komputer dimatikan. Sehingga, Anda tidak perlu menekan tombol power seperti pada Power Supply AT. Berdasarkan jenis-jenis power supply yang telah dijelaskan di atas, saat ini Power Supply ATX lebih banyak digunakan pada setiap komputer.
Dalam memilih jenis power supply yang tepat, perhatikan spesifikasi dan kebutuhan sistem komputer Anda.
Dalam power supply, terdapat berbagai jenis konektor yang berfungsi menghubungkan tegangan dari power supply ke motherboard dan perangkat lainnya. Berikut ini adalah beberapa jenis konektor yang umum digunakan dalam power supply:
- Konektor 20/24 PIN ATX Motherboard: Konektor ini digunakan untuk menghubungkan power supply ke motherboard. Terdapat dua tipe konektor yaitu 20 pin dan 24 pin, tergantung pada jenis motherboard yang digunakan.
- Konektor 4 pin peripheral power: Konektor ini digunakan untuk menyuplai daya ke perangkat seperti DVD drive, hard disk, dan kipas. Biasanya terdapat beberapa konektor ini dalam satu kabel power.
- Konektor 4/8 pin 12V: Konektor ini digunakan khusus untuk motherboard server. Fungsinya adalah menyediakan daya tambahan yang diperlukan oleh motherboard untuk mendukung kinerja yang lebih tinggi.
- Konektor 6 pin PCIe: Konektor ini digunakan untuk menghubungkan kartu grafis PCIe atau VGA card. Konektor ini memastikan pasokan daya yang stabil untuk kartu grafis yang memerlukan daya yang lebih tinggi.
- Konektor Floppy: Konektor ini digunakan untuk floppy disk drive. Meskipun penggunaan floppy disk sudah semakin jarang, beberapa sistem komputer masih memerlukan konektor ini.
- Konektor SATA: Konektor ini digunakan untuk perangkat penyimpanan seperti hard disk dan optical drive yang menggunakan antarmuka SATA. Konektor ini lebih kecil dan lebih efisien dalam mentransfer data dan daya.
Dengan mengetahui jenis-jenis konektor tersebut, Anda dapat memahami fungsinya dalam menghubungkan power supply ke berbagai perangkat dalam komputer. Semoga penjelasan ini dapat meningkatkan pemahaman dan pengetahuan Anda. Terima kasih atas kunjungannya.
Sumber: https://sambellayah.com/