Menabung untuk tujuan yang mulia seperti ibadah umroh biasanya akan lebih dimudahkan. Oleh karena itu, tetaplah semangat memupuk keinginan berangkat umroh agar tabungan yang dikumpulkan bisa terkumpul lebih cepat dari target yang ditetapkan.
Banyak orang yang bingung bagaimana caranya memulai tabungan umroh? Menabung untuk umroh sebetulnya mudah seperti tabungan-tabungan lainnya. Bisa dilakukan secara mandiri atau langsung disetorkan ke bank. Namun, mungkin beberapa diantaranya kesulitan karena jumlahnya cukup banyak. Maka tak heran jika saat ini ada lembaga keuangan yang menawarkan ongkos umroh melalui cicilan kredit online.
Pertanyaan berikutnya apakah boleh ongkos berumroh dari utang? Sebagian ulama berpendapat boleh. Karena prinsipnya seseorang yang berutang diasumsikan memiliki kemampuan dalam membayarkan utangnya.
Dasarnya karena ada kemampuan dalam membayar utangnya itulah yang membolehkan. Meskipun ada beberapa perbedaan pendapat lainnya, namun memang lebih baik menabung saja sampai terkumpul sehingga bisa berangkat dengan tenang. Bagaimana caranya? Simak ringkasannya berikut ini;
1. Tentukan jumlahnya
Tahun ini ongkos umroh di beberapa biro travel sudah mencapai sekitar Rp30 jutaan. Anggap saja jika tahun depan berangkat di tahun 2024, artinya ongkosnya akan naik antara 10 sampai dengan 20 persen. Jadi, jumlah yang perlu disiapkan untuk satu orang berangkat umroh sekitar Rp33 juta sampai dengan Rp36 juta.
Tinggal dibagi saja selama 24 bulan atau dalam 2 tahun. Hitung-hitung seperti kredit motor artinya dalam satu bulan harus menyisihkan sekitar Rp1.4 jutaan. Nah, jika yang berangkat bertambah menjadi dua orang bersama pasangan, artinya jumlahnya bertambah jadi Rp3 juta per bulan dan seterusnya.
2. Komitmen menyisihkan dari pendapatan
Menabung itu seperti pedagang yang berjualan. Meskipun hanya untuk seribu dua ribu tetap harus disisihkan di tabungan. Oleh karenanya, menabung butuh komitmen yang kuat. Apapun yang terjadi, harus ada uang yang disisihkan dengan nominal yang sudah ditentukan agar bisa mencapai target sesuai dengan waktu yang sudah direncanakan.
3. Atur ulang anggaran pengeluaran bulanan
Tentu jika sudah berkomitmen untuk menabung, harus ada penyesuaian. Terutama dari anggaran pengeluaran bulanan. Jika pendapatan bulanan di kisaran Rp5 jutaan. Masih cukup mumpuni untuk bisa menyisihkan Rp1,5 juta per bulan. Kalau tidak ada cicilan dan tanggungan lainnya. Masalahnya muncul ketika sudah ada cicilan lain. Disitulah peran mengatur ulang anggaran bulanan agar bisa tetap disisihkan dari pendapatan yang ada sembari mengurangi hal-hal yang tidak terlalu mendasar seperti langganan Netflix dan lain sebagainya.
4. Cari tambahan penghasilan
Mencari penghasilan tambahan mutlak dilakukan agar target tabungan bisa terlaksana sesuai dengan yang diharapkan. Sekaligus menopang perekonomian rumah tangga agar tidak ada yang dikorbankan terlalu banyak. Jumlah pendapatan harus ideal jika ingin meningkatkan tabungan. Jangan sampai kebutuhan pokok pun harus dikorbankan demi tabungan. Artinya harus bersikap adil untuk memenuhi kebutuhan pokok atau yang utama terlebih dahulu.
5. Tetap sisihkan untuk dana darurat
Dana darurat mutlak tetap harus dipikirkan jangan sampai diabaikan gara-gara fokus menabung. Ibarat kendaraan yang punya ban serep, ban harus selalu siap sedia di bagasi dalam kondisi yang baik. Jangan sampai ban serep bocor apalagi lupa ditambal. Bisa-bisa, tujuan utama malah tidak jadi tercapai gara-gara ban serep rusak.
Oleh karena itu, tetap siapkan dana darurat yang disisihkan dari penghasilan. Pastikan paling tidak menyisihkan 5 sampai dengan 10 persen dari pendapatan. Jika sewaktu-waktu dana darurat yang dibutuhkan ternyata lebih banyak, kamu bisa mengandalkan Kredivo untuk kebutuhan mendesak.
Kredivo memberikan limit pinjaman hingga Rp30 juta bagi member premium. Setengahnya bisa dicairkan dalam bentuk tunai. Cicilan hanya 2,6% saja per bulan dengan biaya admin di muka sebesar 6%. Tidak perlu jaminan atau bayar DP. Semua bisa dilakukan hanya lewat aplikasi saja.